Ø
Pengenalan
Tepatnya tanggal 29 oktober 1996 di Rumah Sakit Mutiara Putri Bandar Lampung pada jam 09.25 WIB. Bayi yang di beri nama Deanita Rahmalia Alawi lahir di dunia dengan selamat dan sehat. Bayi yang dilahirkan dengan berat 3,9 kg dan panjangnya 50 cm. bayi yang lahir dari pasangan Ilham alawi dan Sri astuty. Dia adalah anak kedua dari 5bersaudara, setelah melahirkan Tiara rahmadianti alawi setelah 2 tahun menunggu akhirnya sang aku lahir ke dunia. kedua orang tuanya memberi nama panggilannya yaitu dea. Ayahnya berkerja sebagai pegawai negri sipil sedangkan Ibunya berkerja sebagai ibu rumah tangga. Masa kecilnya di lewati di Bandar lampung bersama kedua orang tuanya dan kakaknya.
Sewaktu kecil aku tumbuh sebagai anak yang aktif. Sewaktu kecil juga aku mempunyai hobi yaitu mewarnai. Ayah dan ibunya selalu membeli kannya peralatan mewarnai. kedua orang tuanya juga selalu mendukungnya dalam menjalani hobinya. Setiap ada perlombaan orang tuanya selalu mendukungnya untuk selalu mengikuti perlombaan tersebut.
Dea dulunya sempat mengalami susah bicara dan merupakan seseorang yang pemalu. Akibatnya sekarang dea menjadi seorang yang dulunya 180⁰ berbeda yaitu menjadi seorang yang cerewet. Sampai – sampai kedua orang tuanya kewalahan dalam mengatasinya.
Aku sejak kecil selalu mempunyai keinginan besar untuk besekolah. Dan akhirnya sang aku di masukkan ke sekolah play group karena umurnya belum cukup. Setelah 1 tahun bersekolah di sekolah tunas mekar Indonesia orang tuanya mengganggap dia mampu melanjutkan ketahap berikutnya (TK) dan umur aku pun sudah cukup untuk melanjutkan sekolahnya ke Taman Kanak-Kanak.
Ø MASA KANAK – KANAK
Akhirnya aku pun melanjutkan ke taman kanak kanak KARTIKA II-6. Ia di terima di kelas B2. Disinilah bakat sang aku diketahui oleh orang tuanya yaitu mewarnai. orang tuanya mengetahui bakat anaknya tersebut setelah di beritahu oleh ibu guru di TKnya. Setiap ada perlombaan mewarnai sang aku pun diikuti lomba tersebut.
Di TK ia sangatlah ramah,sehingga banyak orang yang mengenalnya. Saat pertama kali masuk TK tersebut aku merasa takut karena belum ada yang dikenalnya. Tapi lama kelamaan akupun merasa nyaman untuk bersekolah disana. Di TK ini pun ia bertemu dengan sahabatnya yang biasa dipanggil dengan “cici”. Cici dan dea sangatlah bersahabat karena cici dan dea mempunyai sikap yang ramah dan baik.
Pada saat TK aku juga selalu mendapat peringkat terbaik dikelasnya. Aku termasuk murid yang pintar. Tentu saja ia sangat senang dengan hasil yang ia dapatkan.
Menjelang perpisahan,murid- murid menampilkan bakatnya. Mula – mulanya aku sangat malu untuk tampil didepan umum, tetapi dukungan dari kedua orang tua dan wali kelasnya pun membuatnya berani untuk maju kedepan untuk menunjukan aksinya.
Ia menampilkan tarian dari daerah jawa. Tarian itu adalah Sue Ora Jamu. Setelah selesai ia mendapatkan banyak tepuk tangan dari wali murid lainnya. Dari situlah dulunya sang aku seorang yang pemalu menjadi seorang yang yang pemberani saat ini.
Ø Masa Sekolah Dasar
Sang aku pun melanjutkan sekolahnya ke jenjang selanjutnya yaitu Sekolah Dasar. Ia bersekolah di SD Kartika II-5. Disana ia ditempatkan dikelas 1-A yang berwali kelas ibu Rusmiyati. Dari semester pertama da kedua ia selalu mendapatkan ranking 3. Ranking 3 itu membuat kedua orang tuanya bangga kepadanya.
Selanjutnya ia di tempatkan di kelas 2-A yang berwali kelas bu sumini. Disini juga ia dapat mempertahankan peringkatnya dikelasnya. Dia pun melanjutkannya ke kelas 3-A. yang berwali kela ibu ellyana. Disini prestasinya pun menurun., disemester pertama ia mendapatkan peringkat7 dan ia pun merasa sedih. Akhirnya ia pun belajar dengan sungguh-sungguh. Di semester kedua ia mendapatkan peringkat 5.
Lalu dikelas 4 ia ditempatkan di kelas 4G dengan wali kelas Pak Juki. Selanjutnya ia ditempatkan di tempat yang sama yaitu, kelas 5G dengan wali kelas Pak Saparudin. Setelah kenaikan kelas ia ditempatkan di kelas 6A dan mendapatkan wali kelas Pak Subono
Pak Subono adalah guru bidang study Matematika. Beliau adalah guru yang baik namun cerewet. Beliau mendidik dengan disiplin agar murid-muridnya masuk ke sekolah menengah pertama (SMP) favorit.
Ø Massa SMP
Setelah lulus dari pendidikan dasar 6 tahun. Ia melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu Sekolah Menengah Pertama atau yang biasa kita sebut dengan SMP. Aku pun diterima di SMP Negeri1 BandarLampung. Sebelumnya ia mencoba untuk mendaftarkan diri nya di SMP Negeri2 Bandar Lampung, namun apa boleh buat nilai sang aku tidak mencukupi untuk masuk smp tersebut.
Sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) semua siswa baru diwajibkan mengikuti suatu acara sekolah yaitu mengikuti MOS (Masa Orientasi Sekolah).
Masa-masa SMP sangat mengesankan, si aku mempunyai banyak teman, dan mereka sangat baik. Pada kelas 7, aku berada pada kelas 7Fdengan wali kelas ibu Indah Hati. Beliau adalah guru bidang study Bahasa Inggris
Lalu pada kenaikan kelas, aku masuk ke kelas 8A yang berwali kelas Ibu Ernawati. Banyak kenangan yang ia dapatkan di kelas ini. Selanjutnya akupun naik kekelas 9. Ia berada di kelas 9B dan mendapatkan wali kelas Ibu Tri Wahyu Utami. Beliau adalah guru bidang study IPA/BIOLOGI.
Di kelas 9 ini aku mendapatkan sahabat-sahabat yang sangat baik. Mereka adalah : Tri Adha Liyani, Meydina Dwi Putri Riami, Enda Hangesti, Mia Oktasari, Zetya Parawita, Shinta Triaji, Ayu Nirmala, Sakinata Zhahrina, Dian Widya, M.Fahri Persada, Iqbal Muhammad, Anak Agung Raditya, Abby Setyo, Sigit Aryo, Prasandhu, MGS.M.Alvino.
Saat perpisahan sekolah, ia tampil di acara drama sekolah. Ia senang namun sedih. Sedih karena harus meninggalkan SMPN-1 tersebut. Sampai saat ini mereka sangat menjaga silahturahmi, masih sering bertemu, dan berteman baik.
Terlalu banyak kenangan yang yang ia lewati dikelas 9 ini bersama teman-temannya. Sampai-sampai sang aku pun lupa apa saja yang telah ia lewati bersama teman-temannya pada kelas 9 tersebut. Banyak canda tawa suka cita yang telah lewati bersama. Tentunya satu sama lain mempunyai sifat yang berbeda-beda.
Seperti Tri Adha Liyani ia merupakan sosok yang ceria dan pecicilan, atau seperti Iqbal Muhammad Fanani ia merupakan seseorang yang sangat menyebalkan. Atau seperti Muhammad Fahri Persada ia merupakan sesorang yang mempunyai tempat tersendiri dihati aku.
Saat-saat yang menyedihkan sewaktu mereka harus berpisah. Kesedihan pun bertambah saat mereka harus mengetahui kalau M. Fahri Persada dan Sakinta Zhahrina harus pergi ke lain kota. Mereka melanjutkan sekolah di luar Bandar Lampung. Sakinata pindah ke Solo untuk melanjutkan sekolahnya ke Pondok Pesantren. Dan juga Muhammad Fahri ia melanjutkan sekolah nya ke Magelang dan bersekolah di Taruna Nusantara.
Ø Masa SMA
Aku masuk di SMA 2 BDL. Aku sangat amat senang dikarenakan smanda adalah sekolah terfavorit di lampung. Sebelum mengikuti program belajar aku terlebih dulu mengikuti program Pra-MOS dan MOS selama 6 hari.
Aku masuk ke kelompok Papeda. Di kelompok itu aku banyak menemukan teman baru. Aku mendapatkan kakak-kakak PJ yang sangat baik dan lucu. Pada saat hari ke 5 MOS kami membuat yel-yel untuk kelompok. Yel-yel tersebut sangat unik. Dan akhirnya kelompok Papeda keluar sebagai juara2 dalam lomba yel-yel.
Hari terakhir mos kami beramai-ramai pergi ke Lembah Hijau dengan berjalan kaki. Meskipun lelah tetapi sangat seru. Disana kami melakukan out bond
Lalu pada hari kamis diumumkan penempatan kelas, aku masuk ke kelas X4. X4 yang berwali kelaskan Ibu Nirpiana. Awalnya aku berfikir kelas X4 ini merupakan kelas yang kurang asik dan membosankan.
Namun seiring berjalannya waktu akupun merasa nyaman masuk kelas ini. Mungkin orang lain atau guru-guru menganggap X4 adalah kelas yang paling nakal diiantara kelas X yang lainnya. Tetapi mereka ada sisi baiknya juga.